FGD Kajian Sistem Informasi Kalurahan oleh Biro Tata Pemerintahan

Hari Kamis (8/7), Biro Tata Pemerintahan Setda DIY melaksanakan FGD Kajian Sistem Informasi Kalurahan secara daring, melibatkan Tenaga Ahli (TA) sistem informasi, instansi Pemerintah Kabupaten se-DIY yang menangani kalurahan, serta 20 kalurahan sebagai sampel.

Dalam rapat koordinasi yang dipimpin KPH. H. Yudanegara, Ph.D (Kepala Bagian Bina Pemerintahan Kalurahan/Kelurahan dan Kapanewon/Kemantren) tersebut, dari TA menyampaikan rancang bangun kebijakan yang secara paling tidak menyasar 2 (dua) hal, yaitu:

1️⃣ Kalurahan perlu menyajikan (bertindak sebagai produsen) data dan informasi, yang selanjutnya dieksekusi dalam kebijakan pada skala kalurahan. Untuk itu, kalurahan perlu memiliki struktur tambahan yang khusus menyajikan serta melakukan updating data dan informasi kalurahan.

2️⃣ Bahwa secara eksisting di kalurahan saat ini terdapat berbagai macam aplikasi (baik dari pusat maupun kabupaten), sehingga integrasi antar aplikasi tersebut dengan sistem informasi yang hendak dibangun mutlak diperlukan, guna mendukung kalurahan sebagai produsen data, informasi, dan kebijakan.

Berbagai masukan baik dari kalurahan dan kabupaten juga diperoleh dalam diskusi tersebut, yang dicatat sebagai bahan penyempurnaan kajian.

Kanjeng Yudanegara berharap, potensi kalurahan dapat terangkat melalui sistem informasi yang dikaji ini. "Kebijakan yang diambil kalurahan harus berdasarkan data supaya tepat sasaran, termasuk dalam menggarap potensi serta pemberdayaan masyarakat. Hal ini akan mendukung akuntabilitas dan kinerja kalurahan. Pemkab dan Pemda DIY juga akan menggunakan data agregasi tiap kalurahan, sehingga kebijakan yang diambil dapat sinergis", imbuh Kanjeng Yudo.

"Saya meyakini, jika segala potensi keunggulan dilancarkan dari desa dengan strategi 'Desa melayani Kota', niscaya desa akan menjadi sentra pertumbuhan. Maka penerapannya, pembangunan desa lebih diprioritaskan. Konsep ini relevan untuk mengakselerasi pembangunan Desa dalam mengejar kemajuan perkotaan, karena sumber potensinya itu toh berada di perdesaan" (Sri Sultan Hamengku Buwono X).


Share

Comments ()